Otomotif

KLASIFIKASI OLI

1. Oli menurut SAE (THE SOCIETY of AUTOMOTIVE ENGINEERS )

Sejak awal, SAE dikenal sebagai salah satu karakteristik Oli terpenting. Oli diklasifikasikan sebagai Oli Ringan, Menengah atau Berat tergantung pada Viskositas (kekentalan) nya. The SOCIETY of Automotive Engineers (SAE) mengembangkan system klasifikasi berdasarkan pengukuran Viskositas. System yang telah dimodifikasi selama beberapa tahun tersebut mengklasifikasikan Oli Mesin kendaraan menjadi 11 kelompok atau tingkatan, yaitu SAE 0W, SAE 5W, SAE 10W, SAE 15W, SAE 20W, SAE 25W, SAE 30W, SAE 40W, SAE 50W dan SAE 60W. (klasifikasi yang lain dipergunakan untuk Gear Oil)

“W” yang mengikuti angka viskositas SAE artinya “Winter” yang mengindikasikan bahwa Oli tersebut cocok dipergunakan di temperature yang lebih rendah, sedangkan klasifikasi SAE tanpa “W menunjukkan bahwa Oli tersebut cocok dipergunakan di temperature yang lebih tinggi. Oli SAE 20, SAE 30, SAE 40, SAE 50 dan SAE 60, harus memiliki viskositas yang cukup memadai di suhu 100 0C dan di suhu 150 0C.

OLI MESIN KENDARAAN

Perkembangan dari Viscosity Index Improvers (salah satu jenis Additive) menjadikan Produsen Oli mampu memproduksi Oli Multi Grade. Oli Multi Grade ini (SAE 0W-30, 5W-20, 5W-30, 5W-40, 10W-30, 10W-40, 15W-40 dan 20W-50) telah dipasarkan selama puluhan tahun di Amerika Utara. Oli Mesin Kendaraan Multi Grade seperti SAE 5W-30, SAE 10W-30 dll telah dipergunakan secara luas karena Oli ini cukup ringan (encer) untuk dipergunakan di temperature rendah, tetapi cukup berat (kental) untuk dipergunakan di temperature tinggi juga dan mampu memberikan performa yang memuaskan. Rekomendasi dari Produsen Mobil untuk Viskositas Oli (SAE) yang direkomendasi, seharusnya ditaati setiap saat. Namun, Tabel di bawah ini dapat dipergunakan oleh pemilik kendaraan sebagai acuan dasar untuk memilih SAE yang diperlukan, yang tentunya mungkin saja tidak sama dengan yang dierekomendasi oleh produsen kendaraan:

GUIDE TO SAE GRADES OF ENGINE OIL

SAE Multi-Grades

Ambient Temperature Range SAE Grade
°C °F
–40°C to +40°C –40°F to +104°F 0W-30
–35°C to +40°C –31°F to +104°F 5W-30
–30°C to excess of +40°C –22°F to excess of +104°F 10W-30, 10W-40
–25°C to excess of +40°C –13°F to excess of +104°F 15W-40
–20°C to excess of +40°C –4°F to excess of +104°F 20W-50

SAE Single Grades

Ambient Temperature Range SAE Grade
°C °F
–30°C to +20°C –22°F to +70°F 10W
–20°C to +30°C –4°F to +86°F 20W
0°C to excess of +40°C +32°F to excess of +104°F 30
+5°C to excess of +40°C +40°F to excess of +104°F 40
+10°C to excess of +40°C +50°F to excess of +104°F 50
+20°C to excess of +40°C +70°F to excess of +104°F 60

Catatan :

Penting untuk dipahami, bahwa System Klasifikasi SAE Viscosity Grade hanya mengidentifikasi viskositas, bukan mengidentifikasikan kualitas dari suatu oli.

• Klasifikasi kekentalan

Kekentalan menunjukkan kemampuan mengalir dari suatu cairan. Oli cenderung menjadi encer dan mudah mengalir ketika panas dan cenderung menjadi kental dan susah mengalir ketika dingin.
Kekentalan dari oli dinyatakan oleh angka yang disebut indek kekentalan. Indeknya rendah olinya encer, indeknya tinggi olinya kental.
Suatu badan internasional SAE (Society of Automotive Engineer) adalah badan yang menentukan standar kekentalan dari oli.

  • · Standar Kekentalan Oli

Oli dapat diklasifikasikan dari viskositas atau tingkat kekentalannya. Dalam kemasan oli, biasanya ditemukan kode huruf dan angka yang memperlihatkan hal itu. Contohnya SAE 40, SAE 50, SAE 90, dan seterusnya. SAE singkatan dari Society of Automotive Engineers atau Ikatan Ahli Teknik Otomotif, yang menetapkan standar kekentalan pada suhu 100 oC. Angka di belakangnya menunjukkan tingkat kekentalannya.

Kode angka multi grade seperti 10W-50 merupakan kekentalan yang bisa berubah-ubah sesuai suhu di sekitarnya. Huruf W di belakang angka 10 adalah singkatan Winter (musim dingin). Jadi pelumas tersebut artinya mempunyai tingkat kekentalan yang setara dengan SAE 10 (di udara dingin), tapi ketika udara panas kekentalannya sama dengan SAE 50.
• Kekentalan indek

– Oli dengan kekentalan indek rendah berarti kekentalannya rendah
– Oli dengan indek kekentalan 10W-30 disebut multi grade, kekentalannya tidak terpengaruh oleh perubahan temperatur / musim dan dapat digunakan sepanjang tahun
– Indek kekentalan yang diikuti oleh huruf “W” menunjukkan kekentalan pada temperatur –20°C, sedangkan yang tidak menggunakan huruf “W” menyatakan kekentalan pada temperatur 100°C

2. Oli menurut API

Sejak tahun 1970, the American Petroleum Institute, the American Society for Testing and Materials, and the Society of Automotive Engineers telah bekerja sama untuk menjaga kelestarian API Engine Service Classification System. System ini memungkinkan Oli Mesin bisa didefinisikan dan dipilih berdasarkan karakteristik performa dan tipe penggunaannya. Perlu digarisbawahi bahwa, API Engine Service Classification System tidak ada hubungannya dengan SAE Engine Oil Viscosity Classification System. Keduanya hanya dibutuhkan untuk menentukan karakter oli mana yang diperlukan Mesin Kendaraan.

• Klasifikasi kualitas

Kualitas oli mesin diklasifikasikan sesuai dengan standar API (American Petroleum Institute). Klasifikasi oli mesin untuk mesin bensin ditunjukkan dengan huruf depan “S” (SA, SB, SC, SD, …dst). Klasifikasi oli mesin untuk mesin diesel ditunjukkan dengan huruf depan “C” (CA, CB, CC, CD, …dst). Semakin besar huruf belakang semakin baik kualitas oli tersebut (oli dengan grade CD lebih baik dari oli dengan grade CC).

  • Klasifikasi Mutu Oli

Klasifikasi mutu minyak pelumas ditentukan oleh API (American Petroleum Institute). Klasifikasi mutu sebuah oli ditandai pada kemasannya dengan kode huruf, biasanya ada dua bagian yang dipisahkan dengan garis miring, misal API Service SG/CD, SH+/CE+, dan sebagainya. Kode dengan huruf S adalah kependekan dari service (atau spark yang berarti percikan api), adalah spesifikasi pemakaian oli untuk mesin bensin. Sedangkan huruf C adalah kependekan dari commerce (atau compression karena pembakaran terjadi pada tekanan udara yang lebih tinggi), adalah spesifikasi pemakaian oli untuk mesin diesel. Kemudian untuk huruf kedua pada kode adalah tingkatan mutunya sesuai dengan urutan huruf alphabet. Semakin mendekati huruf Z, maka semakin tinggi atau baik mutunya.

AUTOMOTIVE LUBRICANTS

The API Engine Service Classification System dibedakan menjadi 20 tingkat sesuai table dibawah ini:

Letter Designation API Service Oil Description
SA Untuk mesin bensin dan diesel (tiada lagi) Oli tanpa additive.
SB Untuk mesin bensin (tiada lagi) Some antioxidant and antiscuff properties.
SC Untuk mesin bensin tahun 1964 (tiada lagi) Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun 1964-67.
SD Untuk mesin bensin tahun 1968 (tiada lagi) Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun 1968-71.
SE Untuk mesin bensin tahun 1972 (tiada lagi) Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun 1972-79.
SF Untuk mesin bensin tahun 1980 (tiada lagi) Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun 1980-88.
SG Untuk mesin bensin tahun 1989 (tiada lagi) Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun 1989-93.
SH Untuk mesin bensin tahun 1994 (tiada lagi) Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun 1994-96.
SJ Untuk mesin bensin tahun 1997 Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun 1997-2000.
SL Untuk mesin bensin tahun 2001 Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun 2001-2004.
SM Untuk mesin bensin tahun 2004 Sesuai standar pabrik kendaraan Produksi tahun 2004 dst.
Letter Designation API Service Oil Description
CA Untuk mesin ringan dengan bahan bakar kualitas tinggi (tiada lagi) Sesuai standar Military MIL-L-2104A (1954).
CB Untuk mesin dengan bahan bakar kualitas lebih rendah. (tiada lagi) Sesuai standar Military MIL-L-2104A, namun diuji dengan bahan bakar ber sulphur tinggi.
CC Untuk mesin Diesel dan mesin bensin (tiada lagi) Sesuai standar Military MIL-L-2104B (1964).
CD Untuk mesin Diesel (tiada lagi). Sesuai standar MILL-L-2104C dan standar Caterpillar Series 3.
CD-II Untuk mesin diesel 2-stroke cycle (tiada lagi) Sesuai standar  API CD, dan standar Detroit Diesel 6V53T.
CE untuk mesin Diesel Turbo-charged Super-charged heavy-duty Produksi sejak tahun 1983 (tiada lagi) Sesuai standar untuk API CD, Mack E0-K/2 & Cummins NTC-400
CF Untuk mesin diesel Off-road Indirect injected dan mesin diesel lainnya termasuk yang menggunakan bahan bakar mengandung sulphur (>0,5%) Mampu mengontrol secara efektif piston deposits, keausan dan korosi di mesin diesel turbocharged/ supercharged. Dapat digunakan untuk mengganti oli API CD
CF-2 Untuk mesin diesel 2-stroke cycle Sesuai standar mesin diesel duty two-stroke cycle tahu 1994 dengan efektifitas yang tinggi untuk mengontrol kotoran dan keausan. Dapat menggantikan oli API CD-II
CF-4 Untuk mesin diesel 4-stroke cycle turbocharged, khususnya model terbaru (sejak 1988) Sesuai standar spec. Caterpillar 1-K juga Mack EO-K/2 dan Cummins NTC-400.
CG-4 Untuk mesin diesel 4-stroke cycle tahun 1995 menggunakan bahan bakar mengandung sulphur rendah <0.05%  s/d <0,5% Mampu secara efektif mengontrol kotoran pada piston akibat panas tinggi, keausan, korosi, gelembung udara, oksidasi dan akumulasi jelaga. Dapat menggantikan API CD, CE dan CF-4.
CH-4 Untuk mesin diesel 4-stroke cycle kecepatan tinggi, dirancang untuk standar emisi mesin tahun 1998, menggunakan bahan bakar sulphur rendah (<0,05% to <0.5%). Mampu secara efektif mengontrol kotoran pada piston akibat panas tinggi, keausan, korosi, gelembung udara, oksidasi dan akumulasi Jelaga. Dapat menggantikan API CD,CE, CF-4 dan CG-4
CI-4 (CI-4 Plus) Menunjukkan performa yang jauh melebihi API CH-4. Untuk mesin diesel 4-stroke cycle kecepatan tinggi, digunakan di jalan raya dan off-road menggunakan bahan bakar ber sulphur rendah, kurang dari 0.05%. Dirancang untuk memenuhi standar emisi mesin kendaraan tahun 2002 dan meningkatkan kekuatan mesin memanfaatkan *Exhaust Gas Recirculation (EGR) Menunjukkan performa yang jauh melebihi API CH-4, dalam hal mengontrol viskositas, akumulasi jelaga, oksidasi dan kotoran pada piston. Dapat menggantikan API CD, CE, CF-4, CG-4 dan CH-4. Beberapa oli CI-4 juga lulus uji API CI-4 Plus yang memiliki kemampuan lebih baik didalam melindungi mesin dari ke-aus-an, mengatasi jelaga dan panas.
CJ-4 Untuk mesin diesel 4-stroke cycle kecepatan tinggi produksi tahun 2007 dan memenuhi standar emisi termasuk model produksi tahun sebelumnya. Oli ini cocok dipergunakan untuk segala mesin  diesel dengan bahan bakar yang mengandung sulphur lebih dari 500 ppm (0.05% by weight). Kategori baru ini dirancang untuk memenuhi peraturan emisi terbaru yang ramah lingkungan dan  meningkatkan kekuatan mesin memanfaatkan *Exhaust Gas Recirculation (EGR). Oli yang dirancang untuk API CJ-4 ini telah diproduksi oleh Petro-Canada dan juga dapat menggantikan API, CD, CE, CF-4, CG-4, CH-4 and CI-4 / CI-4 Plus.

Catatan

Exhaust Gas : Recirculation (EGR) adalah suatu system untuk menyalurkan kembali sebagian gas buang kedalam saluran masuk silinder. Tujuannya adalah untuk menurunkan temperature pembakaran karena temperature pembakaran yang tinggi menghasilkan produk No2.Hal ini bisa tercapai karena pada dasarnya gas buang merupakan gas inert yang masih mengandung cukup banyak oksigen dan mempunyai nilai panas spesifik yang lebih tinggi. 15% EGR mengurangi emisi No2  sampai 75%. Tetapi jika lebih dari 15%, pembakaran dalam silinder menjadi tidak sempurna sehingga mengakibatkan emisi hidrokarbon dan karbon monoksida meningkat.


st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
<!– /* Font Definitions */ @font-face {font-family:Wingdings; panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0; mso-font-charset:2; mso-generic-font-family:auto; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:””; margin:0in; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} p.style1, li.style1, div.style1 {mso-style-name:style1; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} p.style2, li.style2, div.style2 {mso-style-name:style2; mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0in; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0in; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:”Times New Roman”; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;} span.style21 {mso-style-name:style21;} span.style11 {mso-style-name:style11;} @page Section1 {size:595.35pt 935.55pt; margin:56.7pt 42.55pt 56.7pt 56.7pt; mso-header-margin:35.45pt; mso-footer-margin:35.45pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:449671994; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:802206162 1830184200 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;} @list l0:level1 {mso-level-start-at:2; mso-level-number-format:bullet; mso-level-text:; mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in; font-family:Symbol; mso-fareast-font-family:”Times New Roman”; mso-bidi-font-family:”Times New Roman”; mso-ansi-font-weight:normal;} @list l1 {mso-list-id:477499487; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1231914372 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-tab-stop:.5in; mso-level-number-position:left; text-indent:-.25in;} ol {margin-bottom:0in;} ul {margin-bottom:0in;} –>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:”Times New Roman”;
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}

KLASIFIKASI OLI

1. Oli menurut SAE (THE SOCIETY of AUTOMOTIVE ENGINEERS )

Sejak awal, SAE dikenal sebagai salah satu karakteristik Oli terpenting. Oli diklasifikasikan sebagai Oli Ringan, Menengah atau Berat tergantung pada Viskositas (kekentalan) nya. The SOCIETY of Automotive Engineers (SAE) mengembangkan system klasifikasi berdasarkan pengukuran Viskositas. System yang telah dimodifikasi selama beberapa tahun tersebut mengklasifikasikan Oli Mesin kendaraan menjadi 11 kelompok atau tingkatan, yaitu SAE 0W, SAE 5W, SAE 10W, SAE 15W, SAE 20W, SAE 25W, SAE 30W, SAE 40W, SAE 50W dan SAE 60W. (klasifikasi yang lain dipergunakan untuk Gear Oil)

W” yang mengikuti angka viskositas SAE artinya “Winter” yang mengindikasikan bahwa Oli tersebut cocok dipergunakan di temperature yang lebih rendah, sedangkan klasifikasi SAE tanpa “W menunjukkan bahwa Oli tersebut cocok dipergunakan di temperature yang lebih tinggi. Oli SAE 20, SAE 30, SAE 40, SAE 50 dan SAE 60, harus memiliki viskositas yang cukup memadai di suhu 100 0C dan di suhu 150 0C.

OLI MESIN KENDARAAN

Perkembangan dari Viscosity Index Improvers (salah satu jenis Additive) menjadikan Produsen Oli mampu memproduksi Oli Multi Grade. Oli Multi Grade ini (SAE 0W-30, 5W-20, 5W-30, 5W-40, 10W-30, 10W-40, 15W-40 dan 20W-50) telah dipasarkan selama puluhan tahun di Amerika Utara. Oli Mesin Kendaraan Multi Grade seperti SAE 5W-30, SAE 10W-30 dll telah dipergunakan secara luas karena Oli ini cukup ringan (encer) untuk dipergunakan di temperature rendah, tetapi cukup berat (kental) untuk dipergunakan di temperature tinggi juga dan mampu memberikan performa yang memuaskan. Rekomendasi dari Produsen Mobil untuk Viskositas Oli (SAE) yang direkomendasi, seharusnya ditaati setiap saat. Namun, Tabel di bawah ini dapat dipergunakan oleh pemilik kendaraan sebagai acuan dasar untuk memilih SAE yang diperlukan, yang tentunya mungkin saja tidak sama dengan yang dierekomendasi oleh produsen kendaraan:

GUIDE TO SAE GRADES OF ENGINE OIL

SAE Multi-Grades

Ambient Temperature Range

SAE Grade

°C

°F

–40°C to +40°C

–40°F to +104°F

0W-30

–35°C to +40°C

–31°F to +104°F

5W-30

–30°C to excess of +40°C

–22°F to excess of +104°F

10W-30, 10W-40

–25°C to excess of +40°C

–13°F to excess of +104°F

15W-40

–20°C to excess of +40°C

–4°F to excess of +104°F

20W-50

SAE Single Grades

Ambient Temperature Range

SAE Grade

°C

°F

–30°C to +20°C

–22°F to +70°F

10W

–20°C to +30°C

–4°F to +86°F

20W

0°C to excess of +40°C

+32°F to excess of +104°F

30

+5°C to excess of +40°C

+40°F to excess of +104°F

40

+10°C to excess of +40°C

+50°F to excess of +104°F

50

+20°C to excess of +40°C

+70°F to excess of +104°F

60

Catatan :

Penting untuk dipahami, bahwa System Klasifikasi SAE Viscosity Grade hanya mengidentifikasi viskositas, bukan mengidentifikasikan kualitas dari suatu oli.

• Klasifikasi kekentalan

Kekentalan menunjukkan kemampuan mengalir dari suatu cairan. Oli cenderung menjadi encer dan mudah mengalir ketika panas dan cenderung menjadi kental dan susah mengalir ketika dingin.
Kekentalan dari oli dinyatakan oleh angka yang disebut indek kekentalan. Indeknya rendah olinya encer, indeknya tinggi olinya kental.
Suatu badan internasional SAE (Society of Automotive Engineer) adalah badan yang menentukan standar kekentalan dari oli.

· Standar Kekentalan Oli

Oli dapat diklasifikasikan dari viskositas atau tingkat kekentalannya. Dalam kemasan oli, biasanya ditemukan kode huruf dan angka yang memperlihatkan hal itu. Contohnya SAE 40, SAE 50, SAE 90, dan seterusnya. SAE singkatan dari Society of Automotive Engineers atau Ikatan Ahli Teknik Otomotif, yang menetapkan standar kekentalan pada suhu 100 oC. Angka di belakangnya menunjukkan tingkat kekentalannya.

Kode angka multi grade seperti 10W-50 merupakan kekentalan yang bisa berubah-ubah sesuai suhu di sekitarnya. Huruf W di belakang angka 10 adalah singkatan Winter (musim dingin). Jadi pelumas tersebut artinya mempunyai tingkat kekentalan yang setara dengan SAE 10 (di udara dingin), tapi ketika udara panas kekentalannya sama dengan SAE 50.

• Kekentalan indek

– Oli dengan kekentalan indek rendah berarti kekentalannya rendah
– Oli dengan indek kekentalan 10W-30 disebut multi grade, kekentalannya tidak terpengaruh oleh perubahan temperatur / musim dan dapat digunakan sepanjang tahun
– Indek kekentalan yang diikuti oleh huruf “W” menunjukkan kekentalan pada temperatur –20°C, sedangkan yang tidak menggunakan huruf “W” menyatakan kekentalan pada temperatur 100°C


2. Oli menurut API

Sejak tahun 1970, the American Petroleum Institute, the American Society for Testing and Materials, and the Society of Automotive Engineers telah bekerja sama untuk menjaga kelestarian API Engine Service Classification System. System ini memungkinkan Oli Mesin bisa didefinisikan dan dipilih berdasarkan karakteristik performa dan tipe penggunaannya. Perlu digarisbawahi bahwa, API Engine Service Classification System tidak ada hubungannya dengan SAE Engine Oil Viscosity Classification System. Keduanya hanya dibutuhkan untuk menentukan karakter oli mana yang diperlukan Mesin Kendaraan.

• Klasifikasi kualitas

Kualitas oli mesin diklasifikasikan sesuai dengan standar API (American Petroleum Institute). Klasifikasi oli mesin untuk mesin bensin ditunjukkan dengan huruf depan “S” (SA, SB, SC, SD, …dst). Klasifikasi oli mesin untuk mesin diesel ditunjukkan dengan huruf depan “C” (CA, CB, CC, CD, …dst). Semakin besar huruf belakang semakin baik kualitas oli tersebut (oli dengan grade CD lebih baik dari oli dengan grade CC).

· Klasifikasi Mutu Oli

Klasifikasi mutu minyak pelumas ditentukan oleh API (American Petroleum Institute). Klasifikasi mutu sebuah oli ditandai pada kemasannya dengan kode huruf, biasanya ada dua bagian yang dipisahkan dengan garis miring, misal API Service SG/CD, SH+/CE+, dan sebagainya. Kode dengan huruf S adalah kependekan dari service (atau spark yang berarti percikan api), adalah spesifikasi pemakaian oli untuk mesin bensin. Sedangkan huruf C adalah kependekan dari commerce (atau compression karena pembakaran terjadi pada tekanan udara yang lebih tinggi), adalah spesifikasi pemakaian oli untuk mesin diesel. Kemudian untuk huruf kedua pada kode adalah tingkatan mutunya sesuai dengan urutan huruf alphabet. Semakin mendekati huruf Z, maka semakin tinggi atau baik mutunya.

AUTOMOTIVE LUBRICANTS

The API Engine Service Classification System dibedakan menjadi 20 tingkat sesuai table dibawah ini:

Letter Designation

API Service Oil

Description

SA

Untuk mesin bensin dan diesel (tiada lagi)

Oli tanpa additive.

SB

Untuk mesin bensin (tiada lagi)

Some antioxidant and antiscuff properties.

SC

Untuk mesin bensin tahun 1964 (tiada lagi)

Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun 1964-67.

SD

Untuk mesin bensin tahun 1968 (tiada lagi)

Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun 1968-71.

SE

Untuk mesin bensin tahun 1972 (tiada lagi)

Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun 1972-79.

SF

Untuk mesin bensin tahun 1980 (tiada lagi)

Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun 1980-88.

SG

Untuk mesin bensin tahun 1989 (tiada lagi)

Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun 1989-93.

SH

Untuk mesin bensin tahun 1994 (tiada lagi)

Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun 1994-96.

SJ

Untuk mesin bensin tahun 1997

Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun 1997-2000.

SL

Untuk mesin bensin tahun 2001

Sesuai standar pabrik kendaraan produksi tahun 2001-2004.

SM

Untuk mesin bensin tahun 2004

Sesuai standar pabrik kendaraan Produksi tahun 2004 dst.

Letter Designation

API Service

Oil Description

CA

Untuk mesin ringan dengan bahan bakar kualitas tinggi (tiada lagi)

Sesuai standar Military MIL-L-2104A (1954).

CB

Untuk mesin dengan bahan bakar kualitas lebih rendah. (tiada lagi)

Sesuai standar Military MIL-L-2104A, namun diuji dengan bahan bakar ber sulphur tinggi.

CC

Untuk mesin Diesel dan mesin bensin (tiada lagi)

Sesuai standar Military MIL-L-2104B (1964).

CD

Untuk mesin Diesel (tiada lagi).

Sesuai standar MILL-L-2104C dan standar Caterpillar Series 3.

CD-II

Untuk mesin diesel 2-stroke cycle (tiada lagi)

Sesuai standar  API CD, dan standar Detroit Diesel 6V53T.

CE

untuk mesin Diesel Turbo-charged Super-charged heavy-duty Produksi sejak tahun 1983 (tiada lagi)

Sesuai standar untuk API CD, Mack E0-K/2 & Cummins NTC-400

CF

Untuk mesin diesel Off-road Indirect injected dan mesin diesel lainnya termasuk yang menggunakan bahan bakar mengandung sulphur (>0,5%)

Mampu mengontrol secara efektif piston deposits, keausan dan korosi di mesin diesel turbocharged/ supercharged. Dapat digunakan untuk mengganti oli API CD

CF-2

Untuk mesin diesel 2-stroke cycle

Sesuai standar mesin diesel duty two-stroke cycle tahu 1994 dengan efektifitas yang tinggi untuk mengontrol kotoran dan keausan. Dapat menggantikan oli API CD-II

CF-4

Untuk mesin diesel 4-stroke cycle turbocharged, khususnya model terbaru (sejak 1988)

Sesuai standar spec. Caterpillar 1-K juga Mack EO-K/2 dan Cummins NTC-400.

CG-4

Untuk mesin diesel 4-stroke cycle tahun 1995 menggunakan bahan bakar mengandung sulphur rendah <0.05%  s/d <0,5%

Mampu secara efektif mengontrol kotoran pada piston akibat panas tinggi, keausan, korosi, gelembung udara, oksidasi dan akumulasi jelaga. Dapat menggantikan API CD, CE dan CF-4.

CH-4

Untuk mesin diesel 4-stroke cycle kecepatan tinggi, dirancang untuk standar emisi mesin tahun 1998, menggunakan bahan bakar sulphur rendah (<0,05% to <0.5%).

Mampu secara efektif mengontrol kotoran pada piston akibat panas tinggi, keausan, korosi, gelembung udara, oksidasi dan akumulasi Jelaga. Dapat menggantikan API CD,CE, CF-4 dan CG-4

CI-4 (CI-4 Plus)

Menunjukkan performa yang jauh melebihi API CH-4. Untuk mesin diesel 4-stroke cycle kecepatan tinggi, digunakan di jalan raya dan off-road menggunakan bahan bakar ber sulphur rendah, kurang dari 0.05%. Dirancang untuk memenuhi standar emisi mesin kendaraan tahun 2002 dan meningkatkan kekuatan mesin memanfaatkan *Exhaust Gas Recirculation (EGR)

Menunjukkan performa yang jauh melebihi API CH-4, dalam hal mengontrol viskositas, akumulasi jelaga, oksidasi dan kotoran pada piston. Dapat menggantikan API CD, CE, CF-4, CG-4 dan CH-4. Beberapa oli CI-4 juga lulus uji API CI-4 Plus yang memiliki kemampuan lebih baik didalam melindungi mesin dari ke-aus-an, mengatasi jelaga dan panas.

CJ-4

Untuk mesin diesel 4-stroke cycle kecepatan tinggi produksi tahun 2007 dan memenuhi standar emisi termasuk model produksi tahun sebelumnya. Oli ini cocok dipergunakan untuk segala mesin  diesel dengan bahan bakar yang mengandung sulphur lebih dari 500 ppm (0.05% by weight). Kategori baru ini dirancang untuk memenuhi peraturan emisi terbaru yang ramah lingkungan dan  meningkatkan kekuatan mesin memanfaatkan *Exhaust Gas Recirculation (EGR).

Oli yang dirancang untuk API CJ-4 ini telah diproduksi oleh Petro-Canada dan juga dapat menggantikan API, CD, CE, CF-4, CG-4, CH-4 and CI-4 / CI-4 Plus.

Catatan

Exhaust Gas : Recirculation (EGR) adalah suatu system untuk menyalurkan kembali sebagian gas buang kedalam saluran masuk silinder. Tujuannya adalah untuk menurunkan temperature pembakaran karena temperature pembakaran yang tinggi menghasilkan produk No2.Hal ini bisa tercapai karena pada dasarnya gas buang merupakan gas inert yang masih mengandung cukup banyak oksigen dan mempunyai nilai panas spesifik yang lebih tinggi. 15% EGR mengurangi emisi No2  sampai 75%. Tetapi jika lebih dari 15%, pembakaran dalam silinder menjadi tidak sempurna sehingga mengakibatkan emisi hidrokarbon dan karbon monoksida meningkat.

Tinggalkan komentar